Postingannya Viral, Pria ini Tiru Sunnah Nabi, Tak Mau Jadikan Istri Sebagai Pembantu
Para istri pasti seneng tapi suaminya hmmm.....
Postingannya seketika viral, banyak yang setuju terutama para istri, pria ini meniru Sunnah Nabi yang tidak menjadikan istrinya sebagai pembantu, ia juga mengatakan jika menulis status itu lantaran banyak yang curhat kepadanya
Status seorang suami di Facebook berikut ini menjadi perbincangan di media sosial. Dalam statusnya, pria ini blak-blakan soal tips menjadi suami kekinian yang tidak menuntut istri selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Status tersebut ditulis oleh Arif Rahutomo di Facebook pada Selasa (14/11/2017) lalu. Arief mengatakan seharusnya pasangan suami-istri tidak perlu ribet soal pekerjaan rumah tangga.
Seperti ini tulisannya :
“Kalau istri saya lagi capek atau lagi males, saya tidak menuntut apa-apa… Piring berantakan, cucian berantakan, rumah amburadul, kami biarkan saja… Kami cuman tidur-tiduran, atau dolan-dolan, atau masing-masing sibuk dengan kerjaan di laptop… Lagi males masak? … Ya beli aja di warung atau order Go Food,” tulis Arif.
Ia juga menekankan bahwa seorang suami tidak sepatutnya menuntut istri terus-menerus melakukan pekerjaan rumah. Hal itu bisa dilakukan dengan cara berbagi pekerjaan atau mencari alternatif yang mudah.
“Kalau piring sih, saya yang mencuci … Setrikaan, serahin aja ke jasa laundry … Wah, tidak rapi donk? … Biarin ah suka-suka … Kok bisa? … Bagi saya, istri bukan pembantu … Kalau saya sendiri males, ngapain nuntut orang lain rajin beberes rumah? Kamu masih memposisikan istrimu kayak pembantu? … Kamu pria kuno …” katanya lagi.
Status yang ia posting di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 17 ribu kali dan mendapat 7,2 ribu tanggapan.
Arif mengatakan menulis status itu lantaran banyak orang yang curhat kepadanya. Seolah persoalan itu sudah jadi fenomena. Ia pun tak menyangka status yang ditulis di Facebook itu menjadi viral.
“Saya kan biasa dicurhati banyak orang dan melihat fenomena. Dari situ kadang ide spontan menulis status. Saya juga nggak menyangka bisa jadi viral. Yang penting bermanfaat bagi banyak orang. Saya juga sempat menulis status minta maaf barangkali tulisan saya memicu kegaduhan,” katanya seperti dilansir dari yesmuslim, Sabtu (18/11).
Sebab, istri Anda adalah pendamping hidup, belahan jiwa, penasihat yang bijak; bukan pembantumu!
Dalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah senantiasa membantu pekerjaan rumah istrinya, beliau tidak pernah memposisikan istrinya layaknya pembantu.
Beliau membantu pekerjaan isterinya dan jika datang waktu shalat, maka beliau pun keluar untuk shalat. (HR. Bukhari)
Hal ini juga terkonfirmasi dalam hadits yang lain. Suatu waktu, Urwah bertanya kepada bibinya Aisyah,
“Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya & mengangkat air di ember.” (HR. Ibnu Hibban).
Postingannya seketika viral, banyak yang setuju terutama para istri, pria ini meniru Sunnah Nabi yang tidak menjadikan istrinya sebagai pembantu, ia juga mengatakan jika menulis status itu lantaran banyak yang curhat kepadanya
Status seorang suami di Facebook berikut ini menjadi perbincangan di media sosial. Dalam statusnya, pria ini blak-blakan soal tips menjadi suami kekinian yang tidak menuntut istri selalu mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
Status tersebut ditulis oleh Arif Rahutomo di Facebook pada Selasa (14/11/2017) lalu. Arief mengatakan seharusnya pasangan suami-istri tidak perlu ribet soal pekerjaan rumah tangga.
Seperti ini tulisannya :
“Kalau istri saya lagi capek atau lagi males, saya tidak menuntut apa-apa… Piring berantakan, cucian berantakan, rumah amburadul, kami biarkan saja… Kami cuman tidur-tiduran, atau dolan-dolan, atau masing-masing sibuk dengan kerjaan di laptop… Lagi males masak? … Ya beli aja di warung atau order Go Food,” tulis Arif.
Ia juga menekankan bahwa seorang suami tidak sepatutnya menuntut istri terus-menerus melakukan pekerjaan rumah. Hal itu bisa dilakukan dengan cara berbagi pekerjaan atau mencari alternatif yang mudah.
“Kalau piring sih, saya yang mencuci … Setrikaan, serahin aja ke jasa laundry … Wah, tidak rapi donk? … Biarin ah suka-suka … Kok bisa? … Bagi saya, istri bukan pembantu … Kalau saya sendiri males, ngapain nuntut orang lain rajin beberes rumah? Kamu masih memposisikan istrimu kayak pembantu? … Kamu pria kuno …” katanya lagi.
Status yang ia posting di Facebook itu telah dibagikan lebih dari 17 ribu kali dan mendapat 7,2 ribu tanggapan.
Arif mengatakan menulis status itu lantaran banyak orang yang curhat kepadanya. Seolah persoalan itu sudah jadi fenomena. Ia pun tak menyangka status yang ditulis di Facebook itu menjadi viral.
“Saya kan biasa dicurhati banyak orang dan melihat fenomena. Dari situ kadang ide spontan menulis status. Saya juga nggak menyangka bisa jadi viral. Yang penting bermanfaat bagi banyak orang. Saya juga sempat menulis status minta maaf barangkali tulisan saya memicu kegaduhan,” katanya seperti dilansir dari yesmuslim, Sabtu (18/11).
Sebab, istri Anda adalah pendamping hidup, belahan jiwa, penasihat yang bijak; bukan pembantumu!
Dalam beberapa riwayat hadits disebutkan bahwa Rasulullah senantiasa membantu pekerjaan rumah istrinya, beliau tidak pernah memposisikan istrinya layaknya pembantu.
Beliau membantu pekerjaan isterinya dan jika datang waktu shalat, maka beliau pun keluar untuk shalat. (HR. Bukhari)
Hal ini juga terkonfirmasi dalam hadits yang lain. Suatu waktu, Urwah bertanya kepada bibinya Aisyah,
“Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ia bersamamu (di rumahmu)?”Aisyah berkata, “Ia melakukan (seperti) apa yang dilakukan oleh salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya, ia memperbaiki sendalnya, menjahit bajunya & mengangkat air di ember.” (HR. Ibnu Hibban).
Jika seorang suami bisa meneladani hal ini kala berada di rumah bersama istrinya, maka bukan saja kepribadian Muslimnya akan semakin kuat, secara psikologis, cinta istri kepada sang suami juga akan sangat meningkat, sehingga istri akan merasakan ketentraman luar biasa.
Dalam situasi seperti itu, maka keluarga sakinah akan semakin dekat dalam pencapaian, sehingga keluarga benar-benar menjadi tempat dimana iman dan taqwa terus tersuburkan, sebagaimana Nabi sampaikan bahwa “Rumahku Surgaku.”
Suami bekerja di luar dan bertanggungjawab pada pemberian nafkah bukan berarti tidak perlu membantu istri di rumah.
Justru, istri akan sangat senang jika suami bisa membantu meringankan tugas rumah tangga walaupun hanya sebentar dan sedikit saja yang dibantu.
Namun sebaliknya, jika suami terus-menerus bersikap seolah-olah tugas istri disamakan dengan pembantu, maka bisa jadi istri menganggapnya sebagai suatu beban yang tidak akan pernah hilang karena itulah kodrat seorang wanita yang sudah berkeluarga.
Padahal sesungguhnya, istri adalah mahkota yang wajib dijaga berliannya oleh suami. Haram hukumnya diperlakukan bak pembantu atau budak.
Berikanlah rayuan dan pujian yang menyenangkan hati saat istri sedang lelah mengurus rumah tangga maupun anak di rumah.
Istri manapun akan sangat bersyukur jika memiliki suami yang pengertian walaupun tidak bisa membantu memasak atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, setidaknya, berikanlah kejutan-kejutan kecil untuk sang istri.
Catatan terakhir bagi para suami alias bapak, Rasulullah berpesan, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian bagi keluargaku.” (HR. Abu Dawud).
Membantu pekerjaan istri bukanlah hal memalukan dan menurunkan wibawa suami. Sebaliknya makin menguatkan ikatan dan romantisme. Semoga Allah bimbing kita (para suami) dapat berbuat baik kepada keluarga.
Dari postingan itu berbagai pendapat dari waganet bermunculan.
@Rosyiid Gede Prabowo: "Wah status ini membela kaum emak-emak. Pasti sharenya banyak wkwkwk ๐"
@Panji Sastrajendra: "Berbagi tugas itu bukan menggantikan tugas. Kalo sy pribadi sih sudah jelas: kewajiban sy bekerja, menafkahi scr materi dan menjadi pemimpin bagi keluarga. Pekerjaan mencuci piring, baju, masak, mengasuh anak ketika suami kerja itu tugas Istri yang tidak patut digantikan oleh suami. Pekerjaan memperbaiki genteng, kran, kuras bak, bersihin got nah itu baru pekerjaan laki-laki."
@Otih Purwasih: "Alhamdulillah suamiku tdk pernah menuntutku untuk mengrjakan sgala sesuatu urusan rumah,malah kalau melihat ku terlalu sibuk beliau suka menyuruhku istirahat dan mengatakan"jangan terlalu cpek lain kali aja ngerjainnya..."
@Sri Setyaningsih: "Tugas istri itu mendidik dan mngurus anak2 nya,kalopun hrs mencuci masak beres2 rumah itu adlh point plus,dan itu tdk sia2 krn alloh berikn pahala bg hambanya yg mau mringankn beban oranglain dan suami kita itukn bukn oranglain,kalo saya si mendingan dikerjain sendiri selain dpt phla juga ngiriiiitttt kan..??saya juga nyari rupiah tapi "
@Nissa Nourma P Rizqiyah: "Astaga di sharenya banyak bgt ๐ฑ๐ฑ๐ฑ brarti terbukti emak2 bnyk yg butuh pembelaan.. wkwkwkalhmdulilah msh bisa kepgang smua walo step by step..."
@Piter Yunopen: "Ini gak masalah jika di keluarga serba ada,serba kaya dan sama2 mengalirkan deras uang."
Beda sama kita yg musti kerja keras biar bisa makan.
Suami kerja keras cari makan di luar dan istri kerja keras ngurus anak dan rumah biar bisa irit.
Membuat statement itu harus global, nggak boleh ditujukan satu golongan saja (istilah: MENGUKUR BAJU DI BADAN)
@Dayah Al-Jazz: "Parahnya lagi bahkan brasa ngenes lw liat ada suami yg nuntut mcm2 ke istri plus nafkahnya di jatah harian....hadeehhhh....btw...Statuse keren...pasti banyak di sukai emak2 nih mas.. Hihiiii...."
@Annie Harsiwi: "We o we...jeritan hati para emak.. viralkan.. ๐๐๐.. untungnya hubunganku dg suami LDRan. Kalo pas misua datang, dia malah bilang "ga usah lama lama dicucian dan dapur, sini aja disampingku. Temani aku duduk".. hehe.."
@Koko Bobby: "sudah 107 share mas.... wkwkwk
Hidup mas Arif Rh.... istri bukanlah babu... hahahaha
Ayo share lagi emak emak... viralkan... hahaha"
Dalam situasi seperti itu, maka keluarga sakinah akan semakin dekat dalam pencapaian, sehingga keluarga benar-benar menjadi tempat dimana iman dan taqwa terus tersuburkan, sebagaimana Nabi sampaikan bahwa “Rumahku Surgaku.”
Suami bekerja di luar dan bertanggungjawab pada pemberian nafkah bukan berarti tidak perlu membantu istri di rumah.
Justru, istri akan sangat senang jika suami bisa membantu meringankan tugas rumah tangga walaupun hanya sebentar dan sedikit saja yang dibantu.
Namun sebaliknya, jika suami terus-menerus bersikap seolah-olah tugas istri disamakan dengan pembantu, maka bisa jadi istri menganggapnya sebagai suatu beban yang tidak akan pernah hilang karena itulah kodrat seorang wanita yang sudah berkeluarga.
Padahal sesungguhnya, istri adalah mahkota yang wajib dijaga berliannya oleh suami. Haram hukumnya diperlakukan bak pembantu atau budak.
Berikanlah rayuan dan pujian yang menyenangkan hati saat istri sedang lelah mengurus rumah tangga maupun anak di rumah.
Istri manapun akan sangat bersyukur jika memiliki suami yang pengertian walaupun tidak bisa membantu memasak atau mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya, setidaknya, berikanlah kejutan-kejutan kecil untuk sang istri.
Catatan terakhir bagi para suami alias bapak, Rasulullah berpesan, “Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik di antara kalian bagi keluargaku.” (HR. Abu Dawud).
Membantu pekerjaan istri bukanlah hal memalukan dan menurunkan wibawa suami. Sebaliknya makin menguatkan ikatan dan romantisme. Semoga Allah bimbing kita (para suami) dapat berbuat baik kepada keluarga.
Dari postingan itu berbagai pendapat dari waganet bermunculan.
@Rosyiid Gede Prabowo: "Wah status ini membela kaum emak-emak. Pasti sharenya banyak wkwkwk ๐"
@Panji Sastrajendra: "Berbagi tugas itu bukan menggantikan tugas. Kalo sy pribadi sih sudah jelas: kewajiban sy bekerja, menafkahi scr materi dan menjadi pemimpin bagi keluarga. Pekerjaan mencuci piring, baju, masak, mengasuh anak ketika suami kerja itu tugas Istri yang tidak patut digantikan oleh suami. Pekerjaan memperbaiki genteng, kran, kuras bak, bersihin got nah itu baru pekerjaan laki-laki."
@Otih Purwasih: "Alhamdulillah suamiku tdk pernah menuntutku untuk mengrjakan sgala sesuatu urusan rumah,malah kalau melihat ku terlalu sibuk beliau suka menyuruhku istirahat dan mengatakan"jangan terlalu cpek lain kali aja ngerjainnya..."
@Sri Setyaningsih: "Tugas istri itu mendidik dan mngurus anak2 nya,kalopun hrs mencuci masak beres2 rumah itu adlh point plus,dan itu tdk sia2 krn alloh berikn pahala bg hambanya yg mau mringankn beban oranglain dan suami kita itukn bukn oranglain,kalo saya si mendingan dikerjain sendiri selain dpt phla juga ngiriiiitttt kan..??saya juga nyari rupiah tapi "
@Nissa Nourma P Rizqiyah: "Astaga di sharenya banyak bgt ๐ฑ๐ฑ๐ฑ brarti terbukti emak2 bnyk yg butuh pembelaan.. wkwkwkalhmdulilah msh bisa kepgang smua walo step by step..."
@Piter Yunopen: "Ini gak masalah jika di keluarga serba ada,serba kaya dan sama2 mengalirkan deras uang."
Beda sama kita yg musti kerja keras biar bisa makan.
Suami kerja keras cari makan di luar dan istri kerja keras ngurus anak dan rumah biar bisa irit.
Membuat statement itu harus global, nggak boleh ditujukan satu golongan saja (istilah: MENGUKUR BAJU DI BADAN)
@Dayah Al-Jazz: "Parahnya lagi bahkan brasa ngenes lw liat ada suami yg nuntut mcm2 ke istri plus nafkahnya di jatah harian....hadeehhhh....btw...Statuse keren...pasti banyak di sukai emak2 nih mas.. Hihiiii...."
@Annie Harsiwi: "We o we...jeritan hati para emak.. viralkan.. ๐๐๐.. untungnya hubunganku dg suami LDRan. Kalo pas misua datang, dia malah bilang "ga usah lama lama dicucian dan dapur, sini aja disampingku. Temani aku duduk".. hehe.."
@Koko Bobby: "sudah 107 share mas.... wkwkwk
Hidup mas Arif Rh.... istri bukanlah babu... hahahaha
Ayo share lagi emak emak... viralkan... hahaha"