Kisah Nyata Mengharukan, Niat Mengkhitbah Justru Malah Bisa Langsung Nikah, Begini Ceritanya
Sesungguhnya rezeki, jodoh dan maut hanya Allah saja yang mengetahuinya dan tetap menjadi misteri hingga itu terjadi. Bahkan apa yang tak diharapkan dalam waktu dekat pun bisa terjadi dalam waktu yang singkat.
Seperti itu juga kisah nyata yang diungkapkan oleh seorang netizen bernama Ali Irfan di Facebook bagaimana jodoh benar-benar Allah yang menentukan.
Diceritakan bahwa ketika hari Minggu, 23 Oktober 2016 lalu, ia menemani adiknya yang bernama Rizal untuk mengkhitbah seorang gadis di daerah Majalengka. Sebelumnya sang adik telah melakukan taaruf selama dua minggu dan prosesnya pun sungguh terasa mudah.
Dalam benak Irfan selaku kakaknya berharap agar kelak pernikahan yang dilangsungkan pun bisa berjalan dengan mulus dan mudah.
Ketika berbicara bersama dengan adiknya, Irfan mengingatkan tentang cincin yang hendak dibawa saat khitbah dan juga waktu menuju jenjang pernikahan setelah acara tersebut agar tidak berlama-lama. Sang adik pun menjawab bahwa ia telah mempersiapkannya untuk menikah sebelum masa tiga bulan mendatang.
Mengingat dirinya merupakan anak pertama, maka Irfan diamanahi untuk menjadi wakil keluarga guna menyampaikan niat sang adik. Selain itu acara tersebut juga sebagai ajang untuk saling mengenal antar keluarga. Di saat itulah Irfan mengkhitbah Umi Mukaromah untuk sang adik, Ali Amrizal.
Sebelumnya Irfan sempat menikahkan adiknya yang perempuan, namun baru kali ini ia mengkhitbah untuk adiknya yang laki-laki. Tak heran jika Irfan merasa bahwa ia merupakan orang tua dari adik-adiknya.
Setelah mengutarakan niat yang tulus Lillahi Ta’ala, dari pihak keluarga wanita langsung diterima oleh ayahnya. Bahkan yang mengejutkan adalah ayah gadis tersebut menuturkan jika sudah taaruf dan saling mengenal, maka tidak ada penghalang lagi untuk melakukan pernikahan.
“Yang mau menikah keduanya sudah saling mengenal, wali sudah ada, saksi ada, kedua keluarga menyaksikan. Jadi tidak ada alasan untuk tidak segera melangsungkan akad nikah,” ucap ayah Umi Mukaromah.
Apa yang menjadi alasan dasar sang ayah memutuskan hal tersebut adalah karena manusia tidak bisa menjamin hati seseorang. Boleh jadi pasangan yang sudah dikhitbah akan terpisah jarak dan fisik, namun bukan berarti jauh dari maksiat.
Karena tak ingin mendapatkan fitnah tersebut, sang ayah langsung menikahkan putrinya saat dikhitbah pada hari itu juga.
Sang adik, Rizal pun telah mantap dengan pilihannya dan mengiyakan keinginan calon mertuanya. Alhasil cincin yang tadinya untuk tunangan atau khitbah pun dijadikan mahar. Kebetulan juga ada tambahan uang tunai 700 ribu sebagai mas kawin karena memang tidak direncanakan sama sekali. Disitulah Irfan merasakan bahwa Islam benar-benar memudahkan manusia untuk menikah. Bahkan urusan mahar pun bukan menjadi persoalan yang sulit.
Hari itu pun menjadi hari yang penuh keharuan ditengah proses akad nikah yang sederhana namun begitu berkesan bagi kedua keluarga.