Mengejutkan!! Begini Cara Pemilik Situs Nikah Siri Mengetahui Kliennya Perawan atau Tidak!


Perawan dan perjaka. Dua kondisi ini dijamin oleh Aris Wahyudi, pemilik situs nikahsirri.com terkait para mitra atau klien di situsnya.

Untuk mengetahuinya, Aris Wahyudi memiliki cara tersendiri selain klien dan mitranya harus dewasa atau 17 tahun ke atas.

"Pastinya kalau mau ikut harus dewasa, kami sesuai standar dengan negara kalau dewasa itu 17 tahun ke atas," ujar Aris, ‎saat ditemui di rumah sekaligus kantor situs tersebut di Jatiasih, Bekasi, Sabtu (23/9/2017).

Lebih lanjut, untuk memastikan mitra atau kliennya benar-benar perawan, bagi yang perempuan diminta melakukan tes perawan.

Sedangkan laki-laki diminta melakukan sumpah pocong.
"Kalau perempuan kan bisa di tes medis, tes perawan nanti ada surat dari dokter, nah kalau laki-laki kan sulit mereka perjaka atau bukan, jadi harus melalui prosedur sumpah pocong, tegasnya.
Sementara untuk mitra atau klien yang beragama non muslim, jika ingin mengikuti lelang perawanan nantinya harus pindah agama terlebih dulu.

Aris menambahkan sebutan mitra ‎disematkan bagi perawan atau perjaka yang berminat dalam kontes lelang dan fotonya dipampang di situs tersebut.

Sementara klien adalah pihak yang berminat menggunakan jasa situsnya untuk mendapatkan perawan atau perjaka melalui mekanisme lelang.


Nantinya klien akan membayar mahar sesuai nominal yang diminta oleh mitra.
Lalu mahar ditranfer ke rekening Aris lalu dipotong 10-20 persen, sisanya ditranfer ke mitra.
Bahkan jika berminat, Aris juga bisa memfasilitasi penghulu hingga saksi.

Sementara lokasi pernikahan, digedung atau hotel, itu diserahkan ke pasangan.
"Mitra itu yang nanti fotonya dipajang di situs, kalau ada klien yang tertarik mereka harus mau. Mitra ikut atas kesukarelaan, kalau klien (peserta lelang) itu yang harus membayar mahar," singkatnya.
Bukan pelacuran, bisa hindari zina

Aris Wahyudi menegaskan bahwa situs lelang perawan yang digagasnya bukanlah pelacuran apalagi prostitusi online.

"Ini beda dengan pelacuran. Kalau pelacuran kan, harga ditentukan muncikari bahkan ada yang sampai dipaksa melayani. Kalau ini kan terserah dengan kedua belah pihak," ucap Aris Wahyudi saat ditemui di rumah sekaligus kantor situs tersebut di Jatiasih, Bekasi, Sabtu (23/9/2017).
Lebih lanjut, ‎Aris Wahyudi juga berpandangan situsnya bisa menghindarkan zinah karena dengan nikah siri sudah sah secara agama namun memang tidak diakui negara.

"Dengan nikah siri kan bisa menghindari zinah, karena kan sudah sah secara agama. Kalau sudah cocok, kami bisa bantu juga menghadirkan penghulu‎," tambahnya.
Lebih lanjut, dikonfirmasi soal situs lelang perawan menurutnya itu dipilih karena dinilai menarik dan bukanlah hal tabu.

Sehingga lagi-lagi, Aris meyakini situs yang baru diluncurkan ‎disertai dengan deklarasi Partai Ponsel pada Selasa (19/9/2017) lalu di gedung Juang 45 Jakarta sama sekali tidak ada kaitan dengan prostitusi seperti yang ramai dibicarakan.

"Jadi saya itu mendeklarasikan Partai Ponsel, ‎nah salah satu programnya itu membiah nikah sirri atau lelang perawan," tambahnya.


Berdasarkan penelusuran Tribun, situs ini menawarkan kepada klien baik pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan dengan cara mudah dan penuh kepastian.

Saat pertama kali membuka situs tersebut, ada tampilan seorang perempuan cantik dan tulisan 'Nikah Sirri', mengubah Zina Menjadi Ibadah.

Bahkan sang calon yang hendak menikah siri bisa melihat dan mencari pasangannya untuk dinikahi.
Syaratnya bagi klien atau calon yang hendak menjadi member situs Nikahsirri..com minimal harus mempunyai satu koin mahar. Nilai per 1 koin adalah Rp 100 ribu.

Kalau hanya sebatas melihat daftar/databes calon mempelai di submenu Login, maka CLIENT tidak ditarik biaya, alias Gratis.

(Viral ! Akhir Nasib Pria yang Bawa Kapak Bubarkan Kebaktian di Rusunawa Pulogebang)
Koin mahar cabul Polisi menciduk Aris Wahyudi (49) warga Jatiasih, Kota Bekasi yang membuat situs lelang perawan dan perjaka lewat www.nikahsirri.com pada Minggu (24/9) dini hari.
Polisi menjerat bapak tiga anak ini dengan pasal berlapis, yaitu Pasal 4, Pasal 29 dan Pasal 30 UU Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi.

Dia juga disangkakan dengan Pasal 27, Pasal 45 dan Pasal 52 ayat 1 UU Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Dalam penelusuran Warta Kota, koin mahar yang dipampang Aris di situs terlihat senonoh.
Koin mahar yang dipampang Aris berwarna emas di bagian pinggir dan perak di bagian tengah.
Baca: 4 Bulan Kehamilan, Jenny Cortez Minta Doa dari Anak Yatim Piatu
Tampak seorang pria sedang bersenggama dengan wanita dalam posisi G-Whiz.
Alat kelamin pria dan wanita itu tidak terlihat karena tertutup paha dan lengan mereka.
Namun, kedua payudara sang wanita terlihat jelas, lengkap dengan putingnya.
Di seluruh tepi koin ini juga dipenuhi lambang bintang, sebagai aksesoris koin.

Koin mahar dijadikan alat transaksi antara mitra (peserta lelang) dan klien (pemilih lelang) dalam situs nikahsirri.com.

Bagi klien yang ingin mengakses situs itu, diwajibkan membeli minimal satu koin seharga Rp100 ribu lewat transfer rekening bank milik Aris.

Klien diwajibkan mengirim bukti transfer pembayaran lewat aplikasi WhatsApp ke nomor Aris.
Pengelola kemudian memberikan akun dan kata kunci kepada klien guna mengakses situs tersebut.
Nantinya di dalam situs tersebut bakal terpampang foto perempuan dan laki-laki yang menjadi peserta lelang.

Mitra perempuan wajib mengikuti pemeriksaan keperawanan di bidang medis, sedangkan mitra laki-laki mengikuti ritual sumpah pocong.

Baca: Generasi Milenial Tak Utamakan Beli Rumah dan Mobil, Punya Uang Justru untuk Traveling
Ritual ini untuk meyakinkan bahwa sang lelaki masih perjaka.
Di tiap foto itu bakal terpampang nilai mahar yang dipatok mitra.

Klien yang berminat akan mengklik foto perempuan atau laki-laki untuk diajak menikah siri.

Koin mahar nikah siri
Koin mahar nikah siri (Warta Kota/Fitriyandi al Fajri)
Pihak pengelola situs akan menyediakan seorang penghulu dan dua saksi sebagai syarat terlaksananya nikah siri.
Mereka dibebaskan untuk melaksanakan pernikahan itu, bisa di kamar hotel, gedung, tergantung keinginan para pasangan itu.

Bila kedua pasangan itu telah menikah, pengelola situs akan mengambil biaya (fee) sebesar 20 persen dari tiap mahar yang diserahkan klien ke mitra.
Sementara sisanya 80 persen akan diserahkan ke mitra.
Sayangnya, niat yang digagas Aris bersama teman-temannya belum terlaksana.
Baca: Istri Pendiri Situs Nikah Siri Memilih Bungkam Saat Ditanyai Wartawan
Dia sudah keburu diciduk polisi di rumah yang dikontraknya di Perumahan TNI AU Angkasa Puri, Jalan Manggis Blok A/91, RT 01/10, Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu (24/9) pukul 02.00.
Sampai Minggu (24/9) siang, Aris masih menjalani pemeriksaan polisi.
Sementara sang istri bernama Rani diberi kesempatan pulang ke rumah.
Namun hanya 30 menit Rani di rumah, setelah itu dia kembali lagi ke Polda Metro Jaya untuk mendampingi sang suami.

Saat diwawancarai pada Sabtu (23/9) siang, Aris mengaku setidaknya ada 15 relawan yang ikut dalam acara deklarasi situs nikahsirri.com.

Situs ini diresmikan di Gedung Juang Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (19/9).
"Anggota kami tidak banyak, hanya ada sekitar 15 orang yang ikut acara deklarasi kami," kata Aris.
LihatTutupKomentar