Mungkin Anda berdua adalah salah satu pasangan yang mengalaminya. Dan rupanya, cukup banyak yang merasakan pengalaman serupa. Ketika istri rajin sholat dhuha, rezeki suami –termasuk secara khusus penghasilannya- lancar jaya.
Bagaimana bisa menarik kesimpulan seperti itu? Mari kita amati ketika istri rajin sholat dhuha dan istri tidak rajin sholat dhuha. Apalagi jika suami istri berbarengan intensitasnya saat sholat dhuha.
Ketika istri belum mengamalkan sholat dhuha, rezeki biasa-biasa saja. Cukup, tetapi tidak lapang. Penghasilan bulan ini hanya cukup untuk satu bulan, bahkan kadang-kadang kurang. Ada tagihan, ada biaya tak terduga yang harus dibayar, dan lain-lain.
Ketika kemudian istri rajin sholat dhuha, ada rezeki-rezeki lain yang tidak biasanya. Suami yang karyawan kemudian dapat bonus, naik jabatan, dan lain sebagainya. Jika kebetulan suaminya pengusaha, omsetnya meningkat pesat atau mendapat customer baru kelas kakap.
Bisa juga berbentuk lain. Penghasilan belum banyak berubah, namun terasa berkahnya. Lebih dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari sehingga bisa digunakan untuk berinfak dan berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan.
Salah satu keutamaan
sholat dhuha adalah setara dengan 360 sedekah.
“Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)
Itu baru sholat dhuha dua rakaat. Jika ditambah menjadi empat rakaat, keutamaannya pun bertambah. Selain keutamaan dalam hadits riwayat Muslim di atas, juga mendapat keutamaan dicukupkan rezekinya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)
Nah, jika istri yang tidak bekerja rajin sholat dhuha lalu mendapat keutamaan terkait rezeki seperti ini, lewat siapakah jalannya? Karena tidak mungkin Allah tiba-tiba menurunkan uang dari langit lalu jatuh tepat di atas sajadah. Allah memiliki sunnah kauniyah. Rezeki itu kemudian dilewatkan suaminya yang berkewajiban memberikan nafkah. Maka Allah pun melancarkan rezeki sang suami.
Sudahkah Anda sholat dhuha hari ini? Jika belum, mulai besok mari kita sempatkan. Belum tahu caranya? Wallahu a’lam bish shawab.