Bergetar Hati Membacanya!!!Selagi Sempat, Berbaktilah Kepada Orang Tua Kita. Kisah Nyata Bikin Semua Orang Menangis

Menggetarkan Bacanya… Selagi Sempat, Berbaktilah Pada Orang Tua Kita. Kisah Nyat Buat Semua Orang Menangis
Jadi sore... Di satu masjid di perumahan elit kota bogor
" wan... Ingin kemana... Tidak makan makan dahulu? "

" lain kali saja... Udah sore... Pulang dahulu... Sampai ktemu lagi ya... Salam buat keluarga " Saya saksikan dia pergi tergesa gesa... Seorang dari belakang saya berkata

" tidak usah aneh rief... Dia itu shubuh serta sore biasa mandiin ibu nya sejak terkena str0ke.. Ubahin dan bersihin pampers jika buang air besar serta ngajak jalan­jalan setiap pagi agar kena sinar matahari...


Padahal dia kaya... Nyewa perawat dapat juga... Namun dia tidak ingin... Jadi dia urus sendiri semua... Dia gak pernah ingin ambillah job yang buat dia harus nginap atau ninggalin rumah... Padahal proyek­proyek besar banyak yang perluin dia... Sabar banget dia. "
Saya tersenyum...

Ilustrasi Di antara demikian banyak orang yang lebih pilih memasukan orang tuanya ke panti jompo atau menyewa perawat untuk menjaga... Dia... Lebih memilih melakukannya sendiri... Bakti anak pada orang tuanya...


" pernah tidak kamu tanya mengapa dia ingin seperti itu? "
" Pernah... Dia katakan... 9 bln. mengandung penuh beban, 2 th. menyusui penuh menahan banyak hal serta larangan... Mengorbankan saat mudanya untuk bersabar membesarkan saya, menahan amarah atas kejahilan saya, kesalahan saya, kebodohan saya, keisengan saya... Mengorbankan kebebasannya untuk melindungi saya... Meyakinkan perut saya terisi makanan serta tidur dengan pulas disaat kerap beliau tidur dalam kondisi menahan lapar serta tal tidur melindungi saya dari gigitan nyamuk... Tak kenal capek memperhatikan saya... Menasehati serta memperjuangkan hidup saya dengan mengesampingkan perasaan ingin menikmati kesenangan­kesenangan pribadinya...
Lalu...

Anak jenis apa saya bila membiarkan ibu diurus oleh bukan anak yang dibela belanya dulu? Anak jenis apa saya bila terasa berat mengurusi ibu yang sudah mati matian menyamankan dan mengamankan saya?

Anak macam apa saya bila membiarkan saat tuanya tanpa terima kebaikan anaknya sebagai balasan atas pengorbanan hidupnya?

Anak jenis apa saya bila pekerjaan serta duit lebih saya utamakan daripada mengurus orang-tua yang telah terang jelas begitu berjasa atas kehidupan saya?

Saya tidak ingin menyesal bila ibu saya wafat disaat saya belum tunjukkan cinta dan rasa sayang dan bakti saya padanya "

Saya terdiam dan tidak merasa air mata meleleh di pipi saya...
Teringat ibu saya dan uban yang mulai memenuhi kepalanya..
Hikmah atau pelajaran apa yang dapat Diambil dari cerita ini?

Jika cerita ini di rasa bermanfaat, silakan di berbagi supaya beberapa orang lagi yang memperoleh faedah yang sama..
LihatTutupKomentar