Islam tidak pernah mengekang manusia untuk menyalurkan naluri yang telah diberikan Allah. Karena semua manusia diberikan naluri yang sama. Islam hanya mengarahkan manusia melalui aturan Allah SWT.
Seseorang boleh menyalurkan naluri/hasrat seksnya kepada lawan jenis dengan aturan yang dinamai pernikahan. Jika manusia menyalurkan hasratnya dengan ketentuan dari Allah, maka manusia itu mendapatkan pahala dan ganjaran di akhirat adalah Syurga. Begitu pun sebaliknya, seseorang yang ingin memenuhi hasrat seksualnya dengan cara yang haram misalnya berzina maka akan mendapatkan dosa besar dan ganjarannya di akhirat adalah neraka.
Jadi benar, apa yang dikatakan bahwa hidup adalah pilihan. Dan setiap pilihan akan dimintai pertanggungjawaban.
Para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah,”Wahai Rasulullah, apakah salah seorang antara kami melepaskan syahwatnya mendapatkan pahala?”
Rasulullah menjawab,”Bagaimana pendapatmu jika ia melakukannya dengan yang haram, apakah ia berdosa?”
Mereka menjawab,”Tentu.”
Maka Rasulullah bersabda,”Maka demikian pula jika ia melakukannya dengan yang halal, maka ia mendapatkan pahala.” (HR Muslim)
Subhanallah. Begitu indahnya Islam, Islam benar-benar sesuai dengan fitrah manusia, melakukan hubungan intim pun mendapatkan pahala jika dilakukan dengan cara yang halal yaitu dengan cara menikah. Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan bahwa berjimak adalah sedekah.
Diriwayatkan dari Abu Dzar bahwa sahabat Nabi berkata kepada beliau,”Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah mendapatkan pahalanya. Mereka shalat seperti kami, puasa seperti kami, dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta mereka.”
Rasulullah bersabda,”Bukankah Allah telah menjadikan apa yang bisa kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil sedekah, memerintahkan kebaikan sedekah, melarang kemungkaran sedekah, dan mendatangi istri kalian (berjimak) adalah sedekah.”
Subhanallah. Indahnya dan Sempurnanya Islam. Tapi sobat, jangan jadikan hadits ini untuk menghabiskan waktu dengan melampiaskan syahwat kepada istri sehingga melupakan kewajiban lain. Hehe.
Ingatkah cerita tentang Hadzallah? Handzalah sedang berbulan madu, tapi ketika mendapatkan perintah dari Rasulullah untuk berperang di perang Uhud, beliau melepaskan pelukan sang kekasih demi perintah jihad.