Puasa Arafah 2017 Dilaksanakan Pada Tanggal Ini, Anda Islam? Tolong Sebarkan Pada Yang Lain
Puasa Arafah 2017 Dilaksanakan Pada tanggal 9 Dzulhijjah, Yang pada tahun 2017 ini bertepatan dengan hari Kamis, tanggal 31 Agustus 2017.
Puasa arafah memang memiliki keutamaan yang sangat dahsyat dan seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim.
Sebagaimana telah diriwayatkan dari Sahabat Abu Qatadah, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda: Puasa hari Arafah menutup dosa dua tahun, satu tahun yang lampau dan satu tahun yang akan datang, dan puasa Asyura menutup dosa satu tahun. (Hadis ini diriwayatkan oleh sejumlah ahli hadis dan teks di atas adalah riwayat Imam Ahmad)
Dalam pelaksanaan puasa arafah 2017 terdapat beberapa hadits yang menyatakan bahwa dosa yang bisa diampuni, oleh beberapa jenis ibadah tersebut adalah dosa-dosa kecil.
Hadits dimaksud adalah sebagai berikut :
Artinya: Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda: Shalat lima waktu dan Jumat ke Jumat menutup dosa-dosa dari shalat ke shalat berikutnya selama tidak dilakukan dosa besar. (HR. Muslim, at-Turmudzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Ibnu Khuzaimah, dan al-Baihaqi)
Ibnu ‘Abdil-Barr (w. 463/1071), seorang ulama besar dari Cordova, Spanyol, menegaskan dalam kitabnya at-Tamhid bahwa memang ada beberapa orang ahli ilmu pada zaman ini yang berpendapat bahwa hikmah taharah dan shalat dapat menghapus dosa-dosa besar. Akan tetapi ia mengomentari pendapat tersebut dengan agak keras dengan menyatakannya sebagai pendapat jahil dan menyetujui ajaran Murjiah. Dari uraiannya yang panjang dapat pula dipahami bahwa dosa yang disengaja tidak dapat ditutupi oleh hikmah ibadah-ibadah tersebut. Dosa-dosa besar dan disengaja dapat diampuni apabila pelakunya bertaubat nasuha dengan menyesalinya dan memperbaiki diri serta bertekad untuk tidak mengulangi lagi (at-Tamhid, IV: 44-49)
Perlu diperhatikan bahwa puasa Arafah yang sungguh-sungguh bukan hanya sekedar perbuatan fisik berupa tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan badan (bagi pasangan suami-isteri) belaka, namun puasa yang sesungguhnya adalah puasa yang didasarkan kepada suatu komitmen otentik untuk meninggalkan segala perbuatan dosa dan maksiat dan sekaligus terefleksikan dalam perbuatan dan tingkah laku nyata.
Mengenai dosa yang akan datang yang belum dikerjakan, dapat dikutipkan pernyataan Imam asy-Syaukani (w. 1255/1839 M), dalam Nailul-Authar ketika menerangkan puasa Arafah akan menghapus dosa yang akan datang, bahwa dosa itu akan diampuni apabila seandainya terjadi, atau bisa juga berarti bahwa orang itu, karena puasa Arafahnya, akan terbimbing sehingga terhindar dan tidak akan melakukan dosa (Nailul-Authar, 2000 : 875). Alternatif kedua dari penjelasan asy-Syaukani ini lebih logis dan dapat diterima.
Demikian penjelasan tentang Puasa Arafah 2017, Semoga bermanfaat untuk pembaca semua, Aamiin.