Mantan Gangster Ini Akhirnya Bertaubat, Namun Sebelumnya Ia Bermimpi Kiamat
Jangan melihat seseorang dari tampang luarnya saja. Mungkin itu yang tergambarkan kala melihat Muhamad Fadhil Husin. Meski di wajahnya terlihat tato, namun siapa sangka, pria ini kerap berdakwah.
Perjuangan Muhamad Fadhil Husin mempelajari Islam tidaklah mudah. Pasalnya dia menghabiskan waktu 8 bulan untuk belajar Al Fatihah.
“Bayangkan untuk belajar membaca surah Al Fatihah saja, saya butuh waktu hingga delapan bulan dan ketika menunaikan shalat, saya hanya bisa membaca Al Fatihah,” kata Fadhil.
Pria berusia 29 tahun ini mengaku proses taubatnya berkat doa ibunda. Dengan doa ibunya, Fadhil merasa mendapatkan energi untuk meninggalkan dunia kelam selama menjadi bos gengster.
“Ternyata kata-kata ibu doa buat saya. Ketika itu dia memberitahu saya keluarlah kalau perkara itu baik dan jangan kembali,” ungkapnya.
Sebelum bertobat, Fadil memang dikenal sangat dekat dengan dunia hitam dan kekerasan. Di usia 12 tahun, kelakuannya sudah kejam dan ganas. Kala itu, dia menggunakan sebatang kayu untuk menganiaya lelaki yang sudah beruisa dewasa hingga terluka parah.
Akibat perbuatan tersebut dia sudah merasakan dinginnya jeruji besi. Dan saat itu pula, dia langsung menggambar seluruh tubuhnya dengan beragam gambar.
Di usia 22 tahun, Fadhil hampir saja mati, ketika itu ia dihajar oleh massa bersenjata kayu dan senjata tajam. Fadhil memang dibesarkan dalam lingkungan yang keras.
Menjadi bos gengster merupakan satu-satunya pilihan karena dia diasuh oleh keluarga yang percaya kejahatan merupakan satu-satunya cara untuk bertahan dalam hidup.
“Saya tak peduli apa nasihat emak. Malah saya tak pedulikan Allah,” kenang Fadhil.
Mimpi Kiamat
Keluar dari jeruji besi, Fadhil langsung bergabung dengan gengster China Singapura, yang bergelimang uang, alkohol, dan narkoba. Di samping bergelimang kejahatan tentunya.
“Selain maksiat dan narkoba, saya kerap makan babi,” katanya.
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Meski Fadhil keluar masuk penjara, serta kerap berhadapan dengan maut, akhirnya lelaki ini disadarkan oleh Allah melalui sebuah mimpi.
“Saya mimpi seperti kiamat, dilanda ombak besar, dan hanyut lalu terdampar bersendirian.”
“Sebulan setelah mimpi itu, saya tak keluar rumah kerana takut datangnya kiamat.